Jumat, 08 November 2013

Berjuta kasihmu tiada henti



Kau wanita yang kubanggakan
Kau rela taruhkan nyawamu
Demi putra putrimu tercinta
Selalu kau temani putra-putrimu
Mengejar cita demi masa depan

Kau sanggup meniup tangisan kecilku dulu
Kau sanggup mengganti rasa hausku
Kau basuh diriku dengan kehangatan

Sampai kini kau beriku berjuta warna
Hiasi lukisan indahku bertuliskan “untuk mama tercinta”
Kau bakar api semangatku hingga menyala
Kau ikat kepergianku dengan senyummu
Kau alirkan nasihat-nasihat untukku sepanjang waktuku oh ibu

Ingin ku bahagiakanmu
Walauku harus menggendongmu menuju baitul atiq
Aku sanggup bu. . .
Tapi itu tak menjadi setitikpun balasan untuk beribu jasamu bu


Atas kesetiaan dan doamu
Aku akan tetap melangkah mewujudkan mimpi-mimpi
Seperti yang kau harapkan






















Selengkapnya...

Sabtu, 24 Desember 2011

Munajatku


Aku mengisahkannya
karena aku merasa tak kuat menahannya
dari sekian manusia ciptaan-Mu
aku belum jua menemukan sosok istimewa itu
entah hanya aku yang tak menyadarinya? 
mungkin Ibu, jasa besarnya membuatku merasa rindu


wahai Tuhan pendengar setia keluh dan harapanku
sebenarnya aku hanya tak ingin Kau kecewa
tapi perkenankan aku untuk bermunajat
dan membasahi hatiku yang kering

rasanya aku memang tak pantas berada di SyurgaMu
tapi aku pun tak siap jika harus masuk ke nerakaMu

Tuhan. . Maha melihat setiap detail yang kukerjakan
aku sadar aku sering lalai untuk mengingatMu
aku sering lupa berdo'a kepadaMu
dan ini mungkin puncak kelalaianku padaMu

Kau ingatkan aku dengan sakit yang menderaku
lewat cercaan manusia atas kualitas kerjaku karena ku berhak membela
lewat pengabaian manusia kepadaku karena akupun pernah mengabaikan

oh pemberi nikmat
aku rindu memainkan alunan indahMu
Selengkapnya...

Sabtu, 05 November 2011

Sinopsis Bumi Cinta

Judul : Bumi cinta
Kategori : Novel
Penulis : Habiburahman El-Shirazy

Habiburahman El Shirazy kembali memukau pembaca lewat novel terbarunya yang berjudul Bumi Cinta. Melalui IBF 2010, Karyanya yang satu ini cenderung lebih dinamis dalam menampilkan plot-plot konflik.
Kang abik (begitu dia disapa) menampilkan tokoh Ayyas dengan gambaran low profile, charming, dan jago Thifan juga karate. Ia sukses di bidang pendidikan, yang merupakan lulusan universitas di Madinah. Ketika di Indonesia ia pernah jatuh hati dan terikat janji menikah dengan seorang gadis Jawa bernama Ainal Muna, seorang penulis berprestasi yang manis wajahnya. Namun, karena Ayyas hendak keluar negeri yaitu Rusia bertujuab untuk menyelesaikan tesisnya, maka ikatan janji menikah pun dibatalkan karena Ainal Muna yang tidak mau mengikat Ayyas.







Di Rusia ternyata Ayyas menjalani hari-harinya dengan penuh tantangan, terutama fitnah wanita selain musim dingin yang menggigit. Rusia sangat terkenal sebagai negara yang wanitanya cantik, modis, & bebas. Dan Moskwa adalah kota yang akan Ayyas jadikan tempat bermukim untuk beberapa bulan, yaitu kota dengan tingkat freeseks nomber one di dunia.

Ayyas bertetangga dengan 2 penduduk Rusia bernama Yelena dan Linor yang cantik luar biasa. Asisten dosen pembimbing, Anastasya Pallazo, yang sering Ayyas puji pun jatuh hati pada Ayyas yang baik hati dan terkesan setia. Di Rusia, nama Ayyas kian melambung, karena ia secara cerdas dapat menjadi pembicara seminar tentang Ketuhanan. Ia bisa menguasai materi dan situasi, padahal hanya dia yang bukan siapa-siapa dibanding beberapa pembicara lainnya yang sudah bergelar profesor. Ayyas hanya sebagai pengganti pembicara dari pihak kaum Muslim.

Keberadaan Ayyash di Rusia, khususnya Moskwa, sungguh penuh berkah. Selesai menjelaskan begitu detail asal muasal islam & tetek bengeknya yang begitu rinci & logis dijelaskannya, ternyata banyak orang yang akhirnya sadar dan meyakini agama yang benar adalah Islam satu-satunya. Padahal Rusia merupakan sarangnya penganut Atheis. Ayyas juga selamat dari sangkaan pengeboman yang sengaja dirancang oleh para Mosad/spionase Yahudi untuk menjelekkan nama Islam dan Indonesia. Tapi Allah Maha Perekayasa, maka rekayasa anak Mosad luluh hancur oleh rekayasa Allah hingga Ayyas selamat dari tuduhan teroris.


Beralih pada Linor yang merupakan anggota gerakan Mosad. Segala cara ia gunakan untuk menjatuhkan Ayyas ketika masih Yahudi, namun selalu gagal karena keteguhan iman Ayyas. Namun suatu ketika terungkap jati dirinya. Ia bukanlah seorang Yahudi, melainkan keturunan Palestina-Libanon, yang diasuh oleh keluarga Yahudi. Kemudian Linor masuk Islam dan mengubah namanya resmi menjadi Sofia. Sebab mengetahui dirinya bukan Yahudi dan Ibunya yang Palestina telah dibantai oleh kaki tangan Yahudi dalam peristiwa Sabra dan Shatila.


Linor mendapati dirinya bertemu sang Ibu Kandung, Salma, dalam mimpi. Ibunya berpesan untuk mendapatkan seorang suami seteguh Yusuf as. Linor pun langsung teringat pada Ayyas yang keteguhannya seperti baja. Akhirnya ia menemui Ayyas, dan memintanya untuk memperistrinya. Permintaan tersebut tidak langsung diamini Ayyas, dengan alasan meminta petunjuk dari Allah melalui isthikarah. Linor pun memberikan kesempatan berpikir.


Sampai ketika Linor pulang setelah menemui Ayyas, ada anak buah Mosad tiba-tiba datang menembakinya hingga mati. Ayyas pun berlari menghampiri Linor, dan membawanya ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, denyut nadi Linor sudah tidak ada. Dengan penuh penyesalan, Ayyas berkata bahwa andai saja ia tahu cinta Linor padanya karena Allah, pasti saat itu juga akan ia terima. Dan ia mengakui bahwa ia pun mencintai Linor karena Allah, setelah Linor berislam.


”Tidak ada yang lebih indah saat dimana kedua orang saling mencintai karena Allah bertemu dan bersatu...”

KEKURANGAN NOVEL
Lagi-lagi Kang Abik menampilkan tokoh yang terlalu sempurna di sini. Muhammad Ayyas memang dikisahkan tidak tampan dan juga tidak jelek, namun ia sangatlah cerdas, saleh, tawadhu, memiliki kepekaan sosial yang luar biasa, sangat romantis dan sifat-sifat baik lainnya. Bahkan berkali-kali Ayyas digambarkan menangis akan hal-hal yang ia anggap merupakan dosa atau mendekati dosa.
Banyak terdapat dialog-dialog yang sangat panjang yang jika kita bayangkan dalam dunia nyata ini akan sangat tidak realistis. Kang Abik dalam hal ini kurang halus dalam menyusupkan nilai-nilai dakwah. Tidak seperti dalam Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, dialog-dialog bermuatan dakwah dalam novel ini ada kesan menggurui dan terlalu berpanjang-panjang.
Plot cerita terasa sangat datar. Ketika peristiwa pengeboman terjadi saya berharap ini menjadi klimaks cerita tentang kedzaliman yang harus dihadapi Ayyas, namun sayang ini sekali ini tidak kita jumpai. Tokoh Ayyas di sini tidak menghadapi konflik yang berarti alias bahagia-bahagia saja sepanjang cerita.
Mengapa yang terpikat kepada Ayyas seluruhnya merupakan wanita-wanita cantik? walau pun dengan ragam latar belakang yang berbeda tetap ini merupakan gangguan buat saya pribadi ketika membacanya.
KELEBIHAN NOVEL
Sebagaimana novel sebelumnya, Bumi Cinta sarat degan muatan dakwah. Kisah romansa berbalut nilai dakwah ini disajikan dengan apik dan asyik untuk dinikmati. kang Abik juga menyelipkan kisah Sabra dan Sathila yang merupakan kisah pembantaian Zionis atas muslim Palestina.
Kang Abik menggambarkan kota Moskow dengan amat sangat detail, dari lokasi-lokasi strategis, gedung-gedung bersejarah, makanan khas Rusia, metro yang merupakan kebanggaan masyarakat Moskow, gaya hidup masyarakat di sana serta hal lainnya. Semua digambarkan dengan sangat jelas dan detail. Kutipan-kutipan bahasa Rusia juga benar-benar mampu menghanyutkan pembaca seakan benar-benar berada di negeri Rusia.
Akhir kisah yang menggantung, yaitu ketika Linor ditembak oleh agen Mossad setelah ia berhijrah ke Islam. Hingga halaman terakhir tidak diketahui apakah Linor ini akan mati atau selamat. Terus terang ini sangat membuat penasaran.

KEINDAHAN KOTA MOSKOW
Inilah beberapa foto beberapa lokasi yang menjadi latar belakang novel Bumi Cinta ini. Kita bisa membayangkan betapa indah dan cantiknya kota Moskow itu

Selengkapnya...

Rabu, 01 Juni 2011

 wakTu

BagiQ waktu satu tahun adalah waktu yang teramat singkat, . 
namun dari petualangan melawan waktu adalah hal yang menantang. . .
begitupun hitungan hari, jam & detik. . . 
semua akan kita lalui, 
tinggal seberapa besar kita memanfaatkan waktu yang setiap saat jika tak dikejar akan membunuh kita

so. . . semangat menempuh & menjalani hidup
Selengkapnya...